Sir Alex Ferguson merupakan seorang berkebangsaan Skotlandia yang pernah berprofesi sebagai atlet sepak bola mewakili negaranya di piala dunia yang juga terkenal akan dunia bandar qq Terpercaya Indonesia. Dan hal ini membaut banyak pemain judi bandarqq terbaik mengetahuinya.
Kariernya justru baru melejit setelah memutuskan untuk menggantung sepatu dan menyelesaikan kariernya merumput di lapangan sepak bola. Bagi klub asal Inggris Manchester United, Sir Alex Ferguson merupakan pelatih terbaik sepanjang masa yang telah berjasa besar.
Mereka telah berjuang bersama menaklukan berbagai perhelatan akbar di kancah internasional sampai melewati seratus match. Sejarah mencatat bahwa tangan dingin beliau berhasil membawa piala terbanyak dibandingkan semua pelatih yang pernah menjajal lapangan sepak bola Inggris. Sir Alex Ferguson secara konsisten merawat dan mendidik Manchester United selama kurang lebih 27 tahun mulai 1983 hingga 2013 akhir.
Sebagai coach paling sukses dalam menangani klub Manchester United, Sir Alex menorehkan prestasi mencengangkan di papan prestasi nasional. Ia telah membantu tim untuk menjuarai juara liga bergengsi sampai 13 kali. Mister Fergie juga merupakan satu-satunya pelatih yang mampu menggondol piala FA sampai 5 buah, dan juga menaklukan liga Inggris secara hattrick.
Terhitung tiga kali tanpa putus, ia merebut perhatian semua masyarakat Inggris sebagai juara liga nasional dari 1998 hingga 2001. Pada Mei 2013, publik dikejutkan dengan pernyataan bapak Ferguson yang memutuskan untuk beristirahat dari kesibukannya sebagai pelatih MU selamanya. Tagar yang berisikan ucapan terima kasih kepada Sir Alex pun sempat menguasai puncak trending topic dunia di twitter kala itu.
Masa Kecil Dan Awal Karier Sir Alex Ferguson
Nama asli sir Alex yaitu Alexander Chapman Ferguson, merupakan anak seorang buruh yang diupah murah dan tidak seberapa. Pekerjaan ayahnya sibuk dihabiskan di galangan kapal bersama dengan sang ibu bernama Elizabeth. Ia tumbuh besar dengan adiknya yang terpaut tidak terlalu jauh bernama Martin.
Ketika menginjak usia 16, Alex memutuskan untuk berpartisipasi dalam permainan sepak bola lewat klub Queens Park. Meskipun klub nya sering diremehkan karena termasuk kategori amatiran, ia bermain dengan performa menakjubkan. Berkali-kali ia dipercaya sebagai penyerang tengah dan menyumbang 20 skor pada musim pertandingan perdana nya. Sangat berbeda jauh dengan Pep Guardiola.
Setahun kemudian, Alex yang masih remaja ditarik pindah ke St. Johnstone yang juga termasuk klub amatiran. Di rumah baru nya, ia sukses membuat publik gempar karena berhasil melayangkan gol 3 kali berturut-turut ketika melawan Glasgow Rangers.
Konsistensinya dalam menunjukkan bakat dan kepiawaian menggiring bola membuat Dunfermline tertarik untuk mengontraknya. Untuk pertama kalinya Alex Ferguson digaji secara profesional mulai sejak saat itu. Di liga Skotlandia, Alex hampir saja menjuarai kompetisi tersebut namun harus kalah di final dengan skor 3-2 dari Glasgow Celtics. Namun, setahun berikutnya ia kembali menorehkan prestasi dengan sumbangan 31 skor saat membela Dunfermline.
Mimpi Alex Ferguson Yang Menjadi Kenyataan
Usut punya usut, ternyata Alex Ferguson punya impian besar untuk bisa merumput bersama Glasgow Rangers dari sejak kecil. Dan mimpi kecilnya tersebut beralih menjadi kenyataan tatkala manajemen Glasgow Rangers mengamati kemampuannya di Dunfermline. Namun betapa kecewanya ia saat menghadapi kenyataan bahwa pelatih tim di klub favoritnya itu tidak mempercayai kemampuannya.
Fergie sering kali harus menahan diri karena tidak dimainkan dan hanya bisa menonton teman-temannya bertanding dari kursi cadangan. Merasa tidak dihargai dan dibutuhkan, Ferguson memutuskan untuk hengkang dari Glasgow Rangers setelah 2 tahun memakai seragam tersebut.
Sejak saat itu, beberapa kali ia sempat berganti-ganti klub sampai akhirnya setia dengan Ayr United serta pensiun di tahun 1974. Sepanjang kariernya sebagai penyerang, Alex Ferguson mencatatkan 170 skor dari sekitar 300 an match.
Pembuktian Sejarah Atas Duet Dengan Manchester United
Setelah 12 tahun hilir mudik antar tim sepakbola sebagai pelatih profesional, Sir Alex Ferguson terus menuliskan sejumlah prestasi. Atas dasar hal tersebut, 1986 akan menjadi awal dari segalanya di mana itu adalah tahun pertama dirinya melatih MU.
Betapa terkejutnya ia melihat keadaan internal klub yang sembrono dan acak-acakan. Sebagian pemain kunci yang harusnya menjadi harapan kemenangan, justru mereka berperilaku buruk dengan kebiasaan mabuk-mabukan alkohol. Alhasil, kondisi tubuh dan stamina mereka sangat parah jika dibandingkan dengan atlet sepak bola pada umumnya.
Pelatih fenomenal ini tidak tinggal diam melihat kerusakan team dan segera bertindak cepat. Bersama asistennya Archie Knox, Fergie berusaha keras mendidik para pemain dan membantu mereka untuk sembuh dari kebiasaan buruknya kecanduan alkohol. Usaha dan jerih payahnya pun membuahkan hasil cemerlang yang memuaskan.
November 1986, Manchester United telah membuat Queens Park Rangers bertekuk lutut dengan skor 1-0 di stadium Old Trafford. Si Setan Merah yang sebelumnya tertinggal jauh di peringkat 21, perlahan memperbaiki posisinya hingga bertengger di posisi 11.
Fergie terus setia mendampingi Manchester United sampai kepada puncak kejayaannya dan membuat tim ini diakui kekuatannya di dunia. Apa yang terjadi selanjutnya adalah merupakan sejarah dari seorang pelatih terbaik sepanjang masa.