Mengenang Kepergian Alfred Riedl, Mantan Pelatih Terbaik Dunia Untuk Indonesia

Mengenang Kepergian Alfred Riedl, Mantan Pelatih Terbaik Dunia Untuk Indonesia

Mengenang Kepergian Alfred Riedl – Tahun 2020 membawa banyak luka kepedihan karena kita kehilangan banyak tokoh legenda. Mulai dari musisi kenamaan Glenn Fredly hingga pegiat seni campur sari Didi Kempot, semuanya menambah suasana duka di negeri ini. Menjelang penghujung akhir tahun, lagi-lagi kita dikejutkan dengan meninggalnya salah satu sosok pelatih terbaik tingkat dunia yang pernah mendidik atlet sepakbola Indonesia.

Dia lah Alfred Riedl, menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 September lalu di usianya menginjak 70 tahun. Dulunya sempat aktif membela timnas Austria berposisi sebagai penyerang bersama temanya pep Guardiola pelatih yang butuh berlatih, beliau mantap meniti karier sebagai pelatih mulai 1990 an. Publik begitu mencintai sosok beliau karena berhasil membawa timnas Indonesia pada piala Asean walaupun hanya keluar sebagai runner up.

Mengenang Kepergian Alfred Riedl, Mantan Pelatih Terbaik Dunia Untuk Indonesia

Ketika masih hidup, pria yang tidak bisa dibilang muda lagi ini ternyata menyimpan cerita menginspirasi. Beliau terkenal dengan keramahan dan sifat humble nya, sehingga banyak penggemar sepakbola yang dekat dengan pak Riedl. Diceritakan bahwa Alfred Riedl mengidap gangguan pada organ ginjalnya sehingga mengganggu kesehariannya melatih timnas. Berkat kedekatan hubungan yang ia bangun dengan para fans, jarak terasa dekat sampai bahkan bisa berbincang dengannya.

Seorang pengagum beliau menunjukkan rasa simpati dengan kerelaannya menawarkan donor ginjal pribadi demi kesembuhan pak Alfred Riedl. Menariknya, pengajuan donor ginjal tersebut bukan hanya dari satu orang, melainkan sampai puluhan penggemar rela memberi ginjalnya. Dari situ saja bisa kita simpulkan, betapa dunia sepakbola begitu mencintai Riedl.

Mengenang Kepergian Alfred Riedl & Pengorbanan Para Penggemar

Sesi Haru Biru

Mungkin tidak banyak publik ketahui, dulunya Alfred Riedl sempat bergumul atas perjuangannya menghadapi masalah ginjal di hidupnya. Kala itu 2006, ia masih sibuk melatih dan memperkuat barisan timnas negara tetangga kita yaitu Vietnam. Prestasi beliau sangat diperhitungkan pemerintah setempat, sehingga ia dipercaya menduduki kursi pelatih hingga tiga periode.

Saking padatnya jadwal kegiatan, Alfred Riedl kala itu terpaksa menerima kenyataan akan kerusakan pada sebelah ginjal. Dokter memberi ultimatum bahwa ia harus segera menjalani operasi pencangkokan ginjal kalau ingin berumur panjang. Cukup mengejutkan, mengingat saat itu karier Riedl sedang menanjak menuju puncak kesuksesan.

Penggemar Menyelamatkan Hidup Alfred Riedl

Masyarakat Vietnam yang notabene menyukai permainan ceme online terpercaya dan juga daftar ceme online terpercaya ikut merasakan empati sama persis seperti rakyat kita, dengan penuh rasa terima kasih karena telah memajukan sepakbola negara mereka. Seluruh orang yang mengetahui berita penyakit Riedl karena gangguan ginjal kompak iba terhadap keadaan sang pelatih. Mereka tidak rela harus kehilangan seorang penyelamat timnas bola nasional Vietnam terbaik secepat itu.

Berita akan kondisi kesehatan pelatih Riedl cepat sekali viral dari mulut ke mulut, sampai puncaknya muncullah sebuah petisi. Isi daripada petisi tersebut yaitu menyatakan sayembara mencari sukarelawan yang mau mendonorkan sebelah ginjal untuk beliau. Tak disangka-sangka, responnya begitu positif dan sangat mengharukan karena ternyata jumlah partisipan mencapai puluhan pendonor.

Penggemar Menyelamatkan Hidup

Mendengar kabar baik seputar penemuan calon pendonor ginjal datang dari kalangan fans, Alfred Riedl menangis tersentuh. Dengan penuh rasa syukur, ia menyambut sepasang penggemar yang bersedia terbang ke Austria untuk menemui beliau di rumah sakit. Alfred Riedl tengah lemah berbaring pada sudut ranjang kamar rumah sakit tempat ia menjalani opname. Beberapa hari kemudian, tibalah dua calon pendonor di mana mereka telah siap lahir batin menyelesaikan operasi ginjal.

Setelah sembilan hari masa pemulihan, sang pelatih tercinta akhirnya pulih dan meninggalkan rumah sakit. Empat tahun kemudian, Ridel seperti berjodoh karena dipertemukan kembali pada sepasang penyelamat hidupnya itu. Mereka terbang jauh dari Vietnam ke Indonesia khusus demi mengunjungi beliau. Luar biasa, itulah dampak dari perbuatan baik kita sehingga mampu melahirkan buah yang baik pula terhadap hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *