Biografi Joachim Low cukup sulit kita telusuri pada mesin pencarian Google, sebab pamornya tenggelam oleh beberapa pelatih tenar. Seniornya dalam bidang kepelatihan jauh lebih mencuri perhatian darinya, sementara pelatih muda seperti misalnya Zinedine Zidane melesat naik meninggalkannya.
Joachim Low lahir pada 3 Februari 1960, berprofesi sebagai coach sepak bola negara Jerman yang bisa kita bilang termasuk setia. Dari semenjak 2004 ia mulai dipercaya untuk memegang team nasional Jerman, yang berarti kini 16 tahun sudah ia mengasuhnya.
Tahun 1978, Joachim Low mengawali kariernya dengan membela klub SC Freiburg untuk pertandingan Bundes Liga yang ternama di negara Hitler. Ia keluar masuk team tersebut beberapa kali, yaitu pada 1982 dan 1985, kemudian mencatat rekor sebagai pencetak gol seluruhnya pada musim itu.
Sekitaran 1980, Joachim Low sempat mampir dan mengisi posisi pada team Vfb Stuttgart untuk menjalani pertandingan Bundes Liga juga. Sehebat – hebatnya Low, ia juga merupakan manusia biasa yang perlu adaptasi sehingga dirinya sempat kewalahan lalu bermain kurang maksimal.
Setahun berikutnya, Low memutuskan untuk pindah ke Einfracht Frankfurt dan mencatatkan kinerja pencetakan total lima gol saja selama 2 tahun. Perolehan skor tersebut ia kumpulkan dari 24 perhelatan yang ia ikuti selama mengenakan seragam Einfracht Frankfurt dan mengisi line up.
Biografi Joachim Low Biasa Saja Tapi Sarat Nilai Loyalitas
Untuk hitungan seseorang yang masuk daftar pelatih terbaik dunia, biografi Joachim Low cenderung biasa saja dan memang kurang menarik mengikutinya. Terlepas dari itu, Low bisa dikatakan sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai loyalitas sehingga pemerintah Jerman menyukai dan mempertahankannya belasan tahun.
Mulai tahun 1994, Joachim Low mulai merambah ke dunia kepelatihan sekaligus masih aktif bertanding di lapangan hijau untuk FC Winterthur. Beberapa tahun setelahnya, beliau mendapat posisi penting yaitu kursi asisten kepelatihan dalam tubuh organisasi VfB Stuttgart menemani Rolf Fringer.
Ketika Fringer mendapat promosi dan berkesempatan Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya naik tahta menjadi coach timnas Swiss, Joachim Low ikut naik menjadi manajer pengganti untuk sementara waktu. Karena masih belum menemukan pelatih terbaik yang hendak mengisi kekosongan kursi pelatih, maka manajemen klub memutuskan mengangkat Low pada posisi itu.
Baru tiga hari menjabat, Low berhasil membawa VfB Stuttgart menghajar habis – habisan Schalke dengan skor 4 – 0 sampai babak belur. Sayang sekali bahwa bagaimanapun pada akhirnya mereka harus puas menyelesaikan Bundes Liga menempati urutan keempat saja, bahkan tidak masuk posisi tiga besar.
Low sempat tertarik berkarier di luar Jerman dan memilih mengasuh Turki Fenerbahce pada 1 Juli 1998 dan hanya bertahan satu tahun saja. Pasalnya, permainan Fenerbahce jauh dari kata memuaskan karena gugur tepat di babak awal liga UEFA, bahkan mendapat skors 12 bulan.
Pelatih Low Profile Namun Bertanggung Jawab Terhadap Team
Tahun 2004 pasca piala UEFA Euro usai merupakan awal dari sejarah biografi Joachim Low yang memiliki keterikatan kuat terhadap Jerman. Pada saat itu, Jurgen Klinsmann baru saja dilantik sebagai pelatih timnas Jerman yang baru, lalu beliau mengajak Low untuk bergabung sebagai asistennya.
Klinsmann telah bersahabat dengan Low cukup lama, semenjak mereka masih menjadi siswa dari sekolah coach sepak bola belasan tahun sebelumnya. Keduanya sering berdiskusi dan ternyata memiliki persamaan prinsip termasuk strategi yang sama – sama lebih suka teknik penyerangan daripada bertahan.
Perpaduan dua orang sepaham membuahkan hasil brilian dan menakjubkan, terbukti bahwa mereka berhasil mengukir prestasi baru dalam tempo satu tahun. Jerman rajin mengumpulkan skor sehingga negara tersebut memiliki perolehan gol paling banyak sejumlah 15 point dari 5 matches mengalahkan team kompetitor.
Di bawah duet maut Klinsmann dan Low, Jerman terus memperbaiki reputasinya pada Piala Dunia 2006 yang membabat Costa Rica 4 – 2. Kemenangan demi kemenangan terus ia raih sehingga mereka lanjut sampai tahap final melawan Italia kala itu, menyuguhkan pertarungan sengit di sana.
Dalam kehidupan pribadinya, Joachim Low merupakan penganut Katolik berpusat pada Vatikan, Roma, sebagai jemaat yang taat dan aktif dalam pelayanan. Setelah menikah dengan istrinya Daniela dari tahun 1986, mereka memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak berlanjut sampai sekarang.